Emapos -Untuk sebagian besar orang, urusan tebang kayu sudah lumrah dianggap merupakan pekerjaan kaum pria. Namun tidak untuk kedelapan wanita yang tergabung dalam kelompok bernama "wanita kapak" ini.
Dilansir laman Dailymail, Kamis 2 Mei 2013, kedelapan wanita ini ahli dalam urusan tebang kayu, sebuah profesi yang 99 persen di Amerika Serikat dikerjakan oleh pria. Kemampuan mereka tidak dapat dianggap enteng, karena walaupun terlahir sebagai wanita, mereka profesional ketika menebang kayu dengan diameter tebal.
Dunia bahkan telah mengakui kemampuan mereka saat memotong balok kayu dengan memberikan enam penghargaan kepada kelompok wanita kapak ini. Kemampuan mereka beragam, mulai dari memotong balok kayu yang tebal, berdiri di atas balok kayu, menggergaji dan menebang kayu menggunakan kapak.
Menurut pendiri kelompok itu, Alissa Harper, menceritakan kemahirannya menggunakan kapak diperoleh karena dia lahir dan dibesarkan di tempat penebangan kayu. Harper juga merupakan penebang kayu profesional dan telah menjalani profesinya itu selama 12 tahun.
"Saya dan keluarga saya sangat bangga untuk mengatakan bahwa saya berhasil meraih dua kali berturut-turut juara dunia untuk urusan tebang pohon," ujar Harper.
Harper tidak keberatan dengan label wanita maskulin yang melekat pada dirinya karena menekuni profesi ini.
"Banyak orang yang menyambut baik ide kelompok kami. Kami menemukan banyak orang, pria dan wanita yang bercerita kepada kami mengenai ayah, kakek dan buyut mereka yang berprofesi sebagai tukang kayu," kata Harper.
Harper menyebut dari delapan wanita yang berada di kelompoknya, tiga di antara mereka telah menikah sementara dua lainnya sudah menjadi ibu. Kedelapan anggota kelompok itu juga datang dari beragam profesi mulai dari peternak sapi hingga ilmuwan tumbuhan.
Namun mereka masih bertekad untuk meraih lebih banyak lagi juara dunia.
"Kami sangat serius ketika berkompetisi, karena pada dasarnya kami seorang profesional. Kami bangga berhasil menjadi yang terbaik di muka bumi ini," kata Harper.
Menurut anggota kelompok yang bermarkas di kota Maine itu, mengaku siap dengan risiko beralih profesi menjadi penebang pohon profesional. Profesi ini termasuk pekerjaan berbahaya karena menurut sebuah survei sebanyak 85 pekerja di Amerika tewas setiap tahunnya akibat mengalami kecelakaan kerja.
c