Terkait penghapusan rangkaian kereta rel listrik khusus untuk wanita (RKW) pada pelayanan KRL commuterline, PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) selaku operator menyatakan bahwa hal tersebut telah sesuai dengan evaluasi yang mereka lakukan.
"Jadi berdasarkan evaluasi di lapangan, demi meningkatkan kapasitas, maka kami memutuskan mengganti rangkaian khusus wanita ke rangkaian reguler," kata Manajer Komunikasi PT KCJ Eva Chairunnisa saat dihubungi, Senin (13/5/2013) petang.
Eva menolak jika penghapusan RKW dikarenakan kereta tersebut sering kosong. Menurutnya, penghapusan RKW lebih dikarenakan saat jam-jam sibuk, penumpang untuk kereta reguler sering menumpuk. "Kosong sih enggak, saat jam-jam sibuk penuh, tapi yang reguler lebih penuh lagi. Jadi kita putuskan demi meningkatkan daya angkut sebanyak mungkin, saat ini rangkaian kereta khusus wanita belum tepat," ujarnya.
Menurut Eva, ke depannya ketika rangkaian kereta milik PT KAI telah ditambah, maka tidak menutup kemungkinan RKW akan diadakan lagi. "Tahun ini ada penambahan 180 rangkaian kereta demi mengakomodir penumpang. Ke depannya akan diadakan evaluasi lagi, jadi kemungkinan akan ada lagi kereta khusus wanita," ujarnya.
Seperti diketahui, mulai Senin (13/5/2013), layanan RKW mulai dihapuskan pada layanan KRL commuterline. RKW ini melayani perjalanan lintas Bogor. Seluruh perjalanan yang dilayani RKW kini dilayani oleh KRL reguler.
RKW merupakan rangkaian kereta yang terdiri dari delapan kereta dan seluruhnya diperuntukkan bagi penumpang perempuan. Sekarang, seluruh KRL bisa dinaiki oleh penumpang pria dan wanita, kecuali pada kereta pertama dan terakhir yang tetap dikhususkan bagi perempuan.
Judul : Inilah Alasan Penghapusan KRL Rangkaian Khusus Wanita
Deskripsi : Terkait penghapusan rangkaian kereta rel listrik khusus untuk wanita (RKW) pada pelayanan KRL commuterline , PT KAI Commuter Jabodetabe...