Barisan Nasional (BN) pimpinan Najib Tun Razak ditantang kelompok oposisi Pakatan Rakyat (PR) yang dipimpin Anwar Ibrahim dalam Pilihan Raya Umum (PRU). Diterpa berbagai masalah, diprediksi partai pemerintah akan jatuh dalam pemilu hari ini. Bagaimana peta politik Malaysia sebenarnya?
"Jika merujuk hasil pemilu ke 12 tahun 2008 yang melahirkan tsunami politik, maka dapat dijadikan indikator bahwa rakyat Malaysia menghendaki adanya perubahan politik," kata sosiolog UI yang juga juru bicara Eminent Persons Group Indonesia-Malaysia Dr Musni Umar saat berbincang dengan detikcom, Minggu (5/4/2013).
Jumlah kursi yang diperebutkan dalam pemilu di Parlimen Malaysia (DPR-nya Malaysia) sebanyak 222 kursi. Dalam pemilu 2008 lalu, Barisan Nasional (BN) berhasil memenangkan sebanyak 140 kursi. Dengan perincian United Malays National Organisation (UMNO) sebanyak 78 kursi, Malaysian Chinese Association (MCA) sebanyak 15 kursi, Malaysian Indian Congress (MIC) sebanyak 3 kursi, Gerakan sebanyak 2 kursi dan People's Progressive Party (PPP) tanpa kursi.
Dengan demikian, jumlah keseluruhan kursi yang berhasil diraih BN di parlemen sebesar 51,2 persen.
"Artinya BN kehilangan dukungan suara yang sangat signifikan, dan untuk pertama kali sejak pemilu digelar di Malaysia, BN gagal meraih dukungan suara 2/3 di parlemen," paparnya.
Sementara itu, partai pembangkang (oposisi) yang tergabung dalam PR berhasil meraih dukungan suara dalam pemilu 2008 sebanyak 82 kursi. 82 kursi itu diduduki Parti Islam Se Malaysia (PAS) sebanyak 23 kursi, Parti Keadilan Rakyat (PKR) sebanyak 31 kursi dan Democratic Action Party (DAP) sebanyak 28 kursi.
"Walaupun oposisi belum berhasil memenangkan pemilu 2008, tetapi oposisi yakin mereka akan memenangkan pemilu karena Sabah dan Sarawak, yang pada pemilu lalu masih memberi dukungan suara kepada Barisan Nasional (BN)," sambung Musni.
Berdasarkan hasil pemilu 2008 silam, maka kalangan oposisi berkeyakinan akan menumbangkan BN. Apalagi, 5 tahun terakhir oposisi telah membangun jaringan kuat.
"Kalangan pembangkang (oposisi) telah memberi success story dalam memimpin beberapa negara bagian yang mereka menangkan dalam pemilu 2008 seperti Pulau Pinang, Selangor, Kelantan, dan Kedah," papar penulis buku Soft Power Approach Indonesia-Malaysia ini.
Selama lima tahun terakhir, PR sukses memimpin beberapa negara bagian tanpa rasuah (korupsi). Pemerataan dan kesejahteraan rakyat bawah meningkat. Keberhasilan mereka dalam memimpin menjadi nilai jualan politik dalam pemilu kali ini.
"Apalagi Anwar Ibrahim telah bebas dari berbagai tuduhan hukum atas dirinya," terang Musni.
Judul : Ini Peta Politik Malaysia, Partai Pemerintah Harus Berjuang Keras
Deskripsi : Barisan Nasional (BN) pimpinan Najib Tun Razak ditantang kelompok oposisi Pakatan Rakyat (PR) yang dipimpin Anwar Ibrahim dalam Pilihan ...