
 
Nyamuk memporak-porandakan rencana liburan romantis yang diangankan  James Bradley dan istrinya. Akibat gigitan nyamuk Aedes aegypti, James  terserang demam berdarah. Dia pun hanya bisa terbaring lemas.
Pria  yang merupakan pengacara dari Highgate, London Utara, itu digigit  nyamuk Aedes aegypti saat berlibur di Bali, Indonesia. Padahal sebelum  meninggalkan London, James mengatakan kepada istrinya akan mendapat  berbagai suntikan, termasuk hepatitis A dan B, serta tetanus. Mereka  benar-benar melakukan persiapan untuk pergi ke daerah panas.
Dikutip  dari Dailymail, Selasa (7/5/2013) beberapa hari setelah perjalanan  mereka, James merasa seperti terserang flu. Namun entah mengapa keadaan  James memburuk begitu cepat sehingga istrinya takut akan terjadi hal-hal  yang buruk.
Hingga kemudian diketahui James terjangkit demam  berdarah. Tak hanya demam, kondisi itu menyebabkan perdarahan internal  yang ditengarai dapat berakibat fatal.
Mulanya, saat tiba di  Bali, James dan istrinya menyewa sebuah resor mewah dekat Kuta. Mereka  tinggal selama 3 hari di sana. Nah, James yakin parit penuh air di taman  dekat villa yang mereka tinggali dihuni nyamuk nakal yang menggigitnya.
Nyamuk  demam berdarah paling sering berada di daerah dekat genangan air.  Meskipun James dan istrinya sering menggunakan mintak anti-nyamuk, namun  ada saat di mana mereka lupa mengoleskan, sehingga nyamuk masih nekat  menggigit James.
"Sangat mudah untuk lalai, kami baru saja  kembali dari pantai dan saya duduk di teras kami sambil minum bir, tidak  benar-benar terpikir apakah saya terlindungi dari nyamuk," ujarnya. 
Setelah  mendapatkan perawatan demam berdarah selama berhari-hari sejak gigitan  awal, penyakit ini berkembang biak dalam kelenjar getah bening. Itu  makanya James mulai merasa tidak enak badan, empat hari setelah tiba di  Bali. 
"Saya keluar dari air setelah scuba diving dan tiba-tiba merasa sangat lemah," kata James.
James  juga mengakui bahwa dia tidak bisa mengangkat jaket bebannya. "Sore  itu, kami berangkat ke hotel lain, dan ketika kami sampai di sana saya  mengalami sakit di seluruh badan dan banyak berkeringat. Karena saya  kira itu flu, saya memutuskan untuk tidur," jelas James.
Saat  pagi hari suhu tubuh James mencapai 40 derajat Celcius. Ia juga  menderita diare mengerikan. Pihak hotel akhirnya memanggil seorang  dokter untuk memeriksanya dan menemukan bahwa James menderita  gastroenteritis. Pada hari berikutnya, James nyaris tidak bisa berjalan.
Karena  khawatir, Katie membawanya ke klinik setempat. Di klinik itulah,  petugas medis mencurigai James terkena demam berdarah. Tidak hanya  gejala demam berdarah yang jelas pada James seperti demam, nyeri dan  muntah, tetapi tes darah pun menunjukkan jumlah trombositnya jatuh.
Trombosit  adalah sel kecil yang penting bagi pembekuan darah. Orang yang sehat  biasanya memiliki 200.000 sampai 400.000 trombosit per milimeter kubik  darah. Nah, trombosit James telah turun lebih dari 100.000 yang  merupakan tingkat umum pada penderita demam berdarah. Jika mencapai  hitungan 50.000, maka ini bisa berakibat fatal.
James kemudian  dilarikan ke rumah sakit, namun setelah dua hari dirawat, kondisi James  masih saja tidak mengalami perbaikan. Katie bersikeras ingin memindahkan  suaminya ke rumah sakit internasional BIMC di Kuta tetapi kondisi James  masih memburuk.
James mengalami komplikasi berbahaya yang  mengakibatkan perdarahan internal, seperti trombosit yang banyak menetes  dan darahnya tidak menggumpal. Pembuluh darah menjadi rusak, dan  terdapat 'kebocoran' darah di bawah kulit.
"Sepertinya pembuluh  darah Anda meledak di bawah kulit, saya memiliki memar di lengan saya,  dan gusi serta hidung yag berdarah," kata James. 
Katie pun mulai  takut melihat kondisi sang suami. "Saya bertanya pada salah satu suster  apakah James akan bertahan, dan dia mengatakan kepada saya kalau mereka  tidak tahu. Para suster hanya mengatakan agar saya harus tetap kuat  untuk James dan mencoba untuk tidak menangis di depannya," kata Katie  menimpali.
Katie merasa tak berdaya melihat James begitu lemah.  Yang dapat dilakukan adalah menjaganya terhidrasi dan membiarkan fase  demamnya berjalan.
Kebanyakan orang dengan demam berdarah sembuh,  meskipun 1 persen mati. Itu biasanya karena kurangnya perawatan di  rumah sakit yang benar.
Dr Vanessa Field, direktur National  Travel Health Network and Centre mengatakan, "Faktor kunci dalam  membantu pemulihan adalah manajemen yang hati-hati dari rumah sakit  ketika menangani demam, keseimbangan cairan dan elektrolit, dan sistem  pembekuan darah tubuh," ucapnya.
Sementara itu Dr Jane Messina,  epidemologist postdoctoral senior di Universitas Oxford mengimbau agar  waspada saat berada di daerah tropis. Dia menjelaskan nyamuk yang  membawa demam berdarah adalah nyamuk betina. Dr Jane menyarankan agar  memakai baju lengan panjang dan menyiapkan obat anti-nyamuk.
Sembilan  hari setelah jatuh sakit, trombosit James mulai naik dan kondisinya  membaik. Akhirnya James diizinkan pulang beberapa hari kemudian.
Gejala  umumnya sudah benar-benar hilang setelah dua minggu, tetapi demam  berdarah dapat menyebabkan kelelahan berlebihan dan nyeri otot. Tak  heran setelah empat bulan terkena demam berdarah, James masih sering  merasa lesu.
"Jika Anda pergi ke tempat tropis, hindarilah  genangan air dan semprot diri dari kepala sampai kaki dengan obat  anti-nyamuk siang dan malam. Ini akan menyelamatkan hidup Anda," kata  James.
Demam berdarah adalah penyakit endemik di lebih dari 100  negara dan ada 100 juta infeksi setiap tahun. Untuk diketahui, di  seluruh dunia, 20.000 orang meninggal setiap tahun akibat penyakit ini. 
Meskipun  demam berdarah merupakan penyakit tropis, namun kasus ini telah  dilaporkan terjadi di Prancis dan Kroasia. Penyakit ini juga melanda  Pulau Madeira tahun lalu. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun  memperingatkan penyakit ini bisa menjadi wabah di Eropa.
Meskipun  tidak dapat ditularkan dari manusia ke manusia, nyamuk yang tidak  terinfeksi yang menggigit pasien demam berdarah dapat menjadi pembawa  penyakit. Karena itulah seseorang yang berasal jauh dari tempat kasus  demam berdarah, secara tidak sengaja bisa membawa penyakit itu ke negara  asalnya.
(vit/vit)    
