Setelah menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mendapat tugas berat dari Joko Widodo (Jokowi). Salah satunya adalah menyikat mafia di Rumah Susun (Rusun) Marunda, Jakarta Utara.
Dalam menjalankan pekerjaannya, Ahok tidak kerja sendiri. Ia mempercayakan orang kepercayaannya untuk menyelidiki mafia dan calo di Rusun Marunda.
Adalah Natanael, orang kepercayaan Ahok yang ditugaskan menjadi pengawas di Rusun Marunda. Dalam hitungan pekan, Natanael langsung sukses menjalankan tugasnya. Ia menemukan banyak permainan di Rusun Marunda. Salah satunya adalah, pemilik menyewakan rusun kepada orang lain. Tentu ini menyalahi peraturan.
Salah satu yang Natanael temukan adalah rusun milik Mulyadi. Lurah Warakas itu mempunyai rusun di Blok I Marunda. Rusun itu dipergunakan tidak semestinya yaitu disewakan kepada orang lain dengan sewa 1,25 juta perbulan. Dengan sewa sebesar itu, tiap bulannya Mulyadi bisa mengantongi Rp 1,1 juta.
Menemukan kecurangan itu, Pemprov DKI langsung bersikap tegas. Rusun milik Mulyadi langsung diputihkan.
Rupanya, sikap tegas Ahok ini membuat Mulyadi marah. Kemarahan Mulyadi ia luapkan dengan terang-terangan menentang kebijakan Jokowi soal sistem lelang jabatan.
"Lurah Warakas ini marah sama kita gara-gara saya cabut tiga rumah dia di rusun Marunda. Namanya itu langsung disewain ke orang. Saya ada buktinya. Ada bukti saya," kata Ahok awal bulan ini.
Sikap Mulyadi ini sempat mendapat dukungan dari berbagai pihak. Tapi setelah Ahok membongkar belang lurah Warakas itu, Mulyadi tidak berkutik.
Terbongkarnya kecurangan Mulyadi tentu tidak lepas dari kerja Natanael. Siapa sebenarnya Natanael ini? Natanael adalah pria kelahiran Jakarta. Ia masih ada keturunan Batak.
"Saya itu sudah 17 tahun ikut Pak Ahok, dari dia pengusaha, anggota DPRD, Bupati, DPR RI hingga DKI 2," ujar Natanael ketika berbincang dengan
merdeka.com, Jumat (3/5).
Meski bekerja membantu tugas Ahok, Natanael bukanlah pegawai negeri sipil (PNS) Jakarta. Dia mengaku hanya bekerja membantu Ahok di balik layar.
Natanael lantas menjelaskan asal muasal menjadi pengawas rusun. Sekitar empat bulan lalu, Ahok memintanya untuk mengawasi praktik calo di rusun yang ada di Ibu Kota, namun yang diutamakan lebih dahulu di Marunda.
"Ya Pak Ahok waktu itu minta saya untuk urusin rusun, katanya saya berpengalaman sering ke lapangan dan turun ke masyarakat. Tapi saya difokuskan untuk Rusun Marunda karena memang untuk relokasi warga banjir Waduk Pluit," jelasnya.
Selama bekerja, ia mengaku tidak mendapat gaji dari negara. Tiap bulannya, ia mendapat gaji dari kantong pribadi Ahok. "Ya saya bukan PNS, dan di gaji dari kantong sendiri Pak Ahok," katanya.
Judul : Cerita 'intel' Ahok yang sukses bongkar belang lurah Warakas
Deskripsi : Setelah menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mendapat tugas berat dari Joko Widodo (Jokowi). Salah satunya ...