
 
Tak ada raut penyesalan di wajah Doni Reningcahyono, bocah 11 tahun yang  menjadi seorang pengamen jalanan di Kota Bandung. Profesi tersebut  dijalaninya untuk menghidupi keluarganya.  
Uang sebesar Rp  15.000, paling besar, dari hasil mengamen setengah hari, dipergunakannya  untuk sekadar membeli beras, demi kelanjutan hidup ibunya Neneng  Agustin dan keempat orang adiknya yaitu Soleh (8), Deden (5), Fitri (4),  dan Sukma (1).      
Uang hasil ngamen itu ternyata tidak  diberikan Doni kepada sang ibu seluruhnya. Demi melancarkan sekolahnya,  Doni menyisihkan Rp 3.000 untuk bekal jajannya saat menuntut ilmu di  sekolah.  "Sebagian juga ngasih buat jajan adik setiap hari," ujar bocah yang sering mengamen di sekitaran Kantor Samsat Bandung Tengah itu.  
Tak  sampai di situ, uang hasil keringatnya berpanas-panasan di tengah Kota  Bandung yang bising oleh deru kendaraan bermotor masih disisihkannya  sebagian untuk tabungannya. Bukan untuk membeli mainan seperti  kebanyakan anak-anak. Uang tersebut justru dipergunakannya setiap  kenaikan kelas untuk membeli perlengkapan sekolah.
 "Uang tabungannya untuk beli buku dan perlengkapan," kata Doni.  
Rasa  bangga dapat menghidupi keluarganya itu mungkin telah menghapus rasa  malunya di sekolah. Pasalnya, untuk anak seusia Doni, seharusnya sudah  duduk di bangku kelas 5 sekolah dasar.  Namun, karena terlalu  mementingkan urusan perut ibu dan keempat adiknya, bocah yang  bercita-cita menjadi tentara itu harus merasakan putus sekolah. Kini,  Doni harus belajar satu kelas dengan adiknya, Soleh, di kelas 2 SD.
"Pernah juga  dimasukin sekolah ke kelas 4, tapi dikeluarin karena enggak masuk satu tahun, soalnya waktu itu ikut sama paman. Ya, jadi sekarang ngulang lagi" ujarnya terurai senyum.   
Diakui  Doni, keinginannya untuk mengamen di jalan bukan karena diperintah oleh  ibunya. Dengan tulus bocah itu menggelengkan kepalanya dan mengatakan  bahwa profesi yang dipilihnya sebagai pengamen jalanan atas dasar  kemauannya sendiri.  Hal tersebut lantaran Doni merasa iba kepada ibunya  yang tidak mendapatkan penghasilan tetap dari usahanya berdagang  makanan kecil, setelah ditinggal sang ayah beberapa tahun lalu.
  
 
 
Judul : Bocah 11 Tahun ini Jadi Pengamen demi Hidupi Keluarga
Deskripsi :     Tak ada raut penyesalan di wajah Doni Reningcahyono, bocah 11 tahun yang  menjadi seorang pengamen jalanan di Kota Bandung. Profesi ters...